19 September 2010

MASUK SEKOLAH: Bagaimana Setelah Ramdhan Berlalu?

Saat bulan Ramadhan tiba,suasana agamis yang ada di masyarakat tersebut dapat dirasakan kehadiran dan dampaknya.Tidak lain dan tak bukan disebabkan karena banyak pihak dan orang yang tergerak secara serempak berlomba-lomba dalam kebaikan. Masjid-masjid, perkantoran, kampus-kampus, sekolah-sekolah dan tempat lainnya menyelenggarakan berbagai macam kegiatan religius dengan peningkatan kuantitas dan kualitas yang pantas kita stukuri.

Diawal masuk setelah Ramadhan, pada umumya, pembaga-lembaga pendidikan mengawali Sekolah ini dengan melaksanakan kegiatan bermaaf-maafan atau lebih dikenal dengan istilah halal bihalal. Seperti yang dilakukan di SDN Bhakti Winaya tanggal 20 September 2010 berikut ini;


kepala sekolah, para guru dan siswa serta orang tua siswa menunjukkan adanya suasana yang akrab dan
penuh kehangatan.Hal ini merupakan salah satu pesan moral Ramadhan yang dapat kita serap.
Dengan meningkatnya suasana agamis di bulan suci yang baru berakhir, membuat hati kita merasa lebih tentram, damai, bahagia dan nikmat. Lalu seusai Ramadhon, what next ? Akankah hati kita juga merasakan tenteram setentram, damai sedamai, bahagia sebahagia dan nikmat senikmat di bulan puasa yang telah kita lewati tahun ini ? Ataukah di tahun-tahun mendatang kita hanya merasakannya di bulan Ramadhon saja dan tidak di 11 bulan lainnya ? Ataukah perasaan-perasaan itu semakin bertambah, tetap, berkurang atau bahkan hilang sama sekali dengan bertambahnya usia kita ?

Wallahu ‘alam, kita tidak tahu secara pasti. Yang kita ketahui bahwasanya kita semua tak terkecuali pasti mempunyai keinginan agar hati kita selalu merasa demikian sepanjang hayat kita apapun penyebabnya.

Dengan demikian seperti halnya ketika kita mendapatkan perasaan-perasaan seperti di atas dari hal-hal selain dari suasana agamis, sudah sewajarnya kita ingin dan akan selalu berusaha terus-menerus hari demi hari untuk menciptakannya.

Jika belum ada sebelumnya dan meningkatkan suasana agamis di masyarakat, kita merasa membutuhkan bahkan kecanduan untuk selalu merasakannya sepanjang hati kita masih berfungsi.

Mudah-mudahal Allah senantiasa memlihara suasana hati seperti di bulan Ramadhan. Amiin.

ENGKUS KUSWANDI,S.Pd.I : dari berbagai sumber