17 July 2010

GURU JANGAN TERJEBAK PADA PENGEMBANGAN KOGNITIF SAJA!!!

Ketidakberdayaan guru dalam menyikapi perkembangan dan dinamika anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah guru yang hanya berkonsentrasi pada pengembangan kognitif anak atau menempatkan dirinya hanya sebagai guru. Akibatnya, ketika anak menunjukkan perilaku yang "bermasalah", guru bersikap reaktif.

Pernyataan ini pernah
dikemukakan oleh salah seorang psikolog, Ilfiandra, S.Psi. dalam acara diskusi dengan tema "Psikologi Perkembangan Anak Usia SD sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Belajar Mengajar”.
Menurut Ilfiandra, sebenarnya karakteristik perkembangan anak usia SD memiliki implikasi khusus terhadap proses pendidikan dan bimbingan. Misalnya, bagaimana dilakukan rekayasa lingkungan pendidikan yang diharapkan dapat menstimulasi dan memfasilitasi perkembangan anak melalui model pendekatan, interaksi, proses, dan keluaran pendidikan yang representatif.
"Representatif di sini terkait dengan persoalan kesesuaian dengan fase perkembangan anak, konteks sosial budayanya, dan kompetensi guru. Yang namanya perkembangan anak itu jelas akan mewarnai arah, visi, dan kebijakan-kebijakakan pelaksanaan bimbingan di SD," tutur Ilfiandra.
Seraya mengutip pendapat pakar pendidikan, Dinkmeyer dan Coldwell (1970), Ilfiandra mengatakan, sesungguhnya ada beberapa pokok pikiran yang dapat menjadi pedoman dalam mengimplementasikan bimbingan di SD. Bimbingan di SD hendaknya lebih menekankan peran dan fungsi guru, lebih menitikberatkan pada pengembangan pemahaman diri, pemecahan masalah, dan kemampuan berhubungan dengan orang lain secara efektif.
Bimbingan di SD itu banyak melibatkan orang tua karena besarnya pengaruh mereka terhadap perkembangan anak. Untuk itulah proses bimbingan yang dilakukan hendaknya bertitik tolak dari pemahaman atas keunikan pribadi anak. Selain itu, juga perlu adanya sikap peduli terhadap kebutuhan dasar anak serta meyakini bahwa usia SD merupakan tahap yang paling penting dalam proses perkembangan anak.
Figur penting
Berkaitan dengan eksistensi dan kiprah guru kelas, Ilfiandra mengatakan, guru kelas merupakan figur penting dalam pelaksanaan bimbingan di SD. Oleh karena itu, pembelajaran yang bernuansa bimbingan akan terwujud.
"Syaratnya antara lain guru tersebut dapat memerankan peran ganda sebagai pengajar, pembimbing, dan pelatih. Guru itu hendaknya mampu memberikan perhatian baik yang bersifat individual maupun kelompok. Guru juga harus mampu mengembangkan semua dimensi perkembangan anak, dan menjaga komunikasi dengan orang tua anak," tuturnya.
Semoga guru-guru SDN Bhakti Winaya dapat menjadi guru yang memiliki kompetensi yang kaffah. Dalam arti tidak hanya memperhatikan terhadap perkembangan ranah kognitif peserta didik saja.
Hal yang perlu dilakukan oleh setiap guru adalah: menyadari kekurangan yang ia miliki dalam setiap proses pembelajaran dan adanya keinginan untuk terus memperbaiki serta kemauan belajar dan terus belajar.
Semoga...