Beberapa hari lagi Idul Fitri 1431 H akan segera tiba. Beberapa kartu ucapan via facebook juga sms sudah mulai banyak meghiasi layar komputer ataupun handphone. Dan masih seperti tahun-tahun yang lalu, kita senantiasa mendengar kalimat “minal ‘aidin wal faizin…mohon maaf lahir & batin”. Dua kalimat ini seperti telah menjadi pasangan serasi, dan kalimat “mohon maaf lahir batin” seakan menjadi arti dari kalimat sebelumnya.
Kembali pertanyaan yang sama mampir di kepala, apakah ini kalimat yang diucapkan Rasulullaah pada saat Idul Fitri?
Dari beberapa literatur yang pernah saya baca tidak menerangkan demikian. Rasulullaah SAW di saat Idul Fitri tiba biasanya mengucapkan "taqabbalallahu minnaa wa minkum" kepada para sahabat. Kalimat ini merupakan doa yang berarti semoga Allah menerima (puasa) aku dan kalian. Bisa dipahami bahwa, ini merupakan doa atas amal & ibadah yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan.
Berkata Al Hafidh Ibnu Hajar[Fathul Bari 2/446] : “Dalam “Al Mahamiliyat” dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata (yang artinya) : Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minkum (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.
Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (2/259) menyebutkan bahwa Muhammad bin Ziyad berkata : “Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Id berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : Taqabbalallahu minnaa wa minka.
Beberapa shahabat menambahkan ucapan shiyamana wa shiyamakum, yang artinya puasaku dan puasa kalian. Jadi ucapan ini bukan dari Rasulullah, melainkan dari para sahabat.
Kemudian, untuk ucapan minal ‘aidin wal faizin itu sendiri adalah salah satu ungkapan yang seringkali diucapkan pada hari raya Idul Fitri. Sama sekali tidak bersumber dari sunnah nabi, melainkan merupakan ‘urf (kebiasaan) yang ada di suatu masyarakat, dalam hal ini Indonesia.
Namun darimana pun mulanya kalimat “minal ‘aidin fal faizin” & “mohon maaf lahir batin” ini diucapkan pada saat Idul Fitri, setidaknya dapat kita ambil hikmahnya. Kalimat minal ‘aidin wal faizin merupakan doa yang berarti semoga kita termasuk golongan yang kembali (dalam keadaan suci) dan termasuk golongan yang meraih kemenangan. Dan kalimat mohon maaf lahir batin selama ini merupakan kalimat ampuh yang menggetarkan kalbu…di antara kita yang saling berkeras hati, menempatkan ego diatas segalanya & dikuasai amarah berwaktu-waktu lamanya seketika menjadi lemah lembut,pemaaf & menitik air mata dengan kalimat ini. Kalimat-kalimat ini yang kita rindukan di saat jauh & saat merayakan Idul Fitri tanpa sanak saudara, apalagi jika di negeri orang.
Sejauh kita tidak menafsirkan salah kalimat minal ‘aidin wal faizin, menurut saya sah saja untuk tetap diucapkan di saat Idul Fitri. Namun alangkah baiknya tidak pula meninggalkan sunnah Rasul.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H, Mohon Maaf Lahir & Batin
Taqabbalallahu minnaa wa minkum, wa ja'alanaa minal ‘aidin wal faizin
Semoga Allaah menerima (puasa) kita & menjadikan kita kembali (dalam keadaan suci) & termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan
*sumber http://rufaidahsamal.com dengan beberapa penambahan